DEWASA TIDAK DIUKUR DARI USIA, TETAPI DARI KEMAMPUANYA!

DEWASA TIDAK DIUKUT DARI USIA,

PENGERTIAN DEWASA 

Dalam konteks pemahaman tentang arti dewasa, terdapat berbagai pendapat dan definisi. Namun, secara umum dapat diartikan bahwa dewasa adalah mencapai tahap perkembangan yang dihadapi oleh seseorang dalam kehidupannya, dimana orang tersebut memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan dan bertanggung jawab atas tindakannya.

Lebih jauh, beberapa ciri yang sering dikaitkan dengan dewasa meliputi kemampuan untuk mengendalikan emosi, berpikir secara rasional, memperhitungkan konsekuensi dari tindakan yang diambil, serta menghargai perbedaan dan keragaman diantara individu.

Dalam konteks pekerjaan atau bisnis, dewasa juga dapat merujuk pada kemampuan seseorang untuk menyesuaikan diri dan beradaptasi dengan lingkungan kerja atau bisnis yang ada, memiliki inisiatif, serta kemampuan berkomunikasi dan berkolaborasi dengan orang lain secara efektif.

Maka tujuan utama kita sebagai individu adalah untuk mencapai kedewasaan secara pribadi dan profesional dengan mengembangkan keterampilan dan karakter yang sesuai dengan tugas yang dihadapi.

DISKON 50%

TOLAK UKUR KEDEWASAAN

Tolak ukur atau tolok ukur dewasa dapat didefinisikan sebagai standar atau kriteria yang digunakan untuk menentukan apakah seseorang sudah mencapai kedewasaan. Tolak ukur ini dapat berbeda-beda tergantung pada konteksnya. Dalam konteks umum, tolak ukur dewasa sering dikaitkan dengan kemampuan seseorang untuk mengambil keputusan yang rasional, bertanggung jawab atas tindakannya, dan memiliki kemampuan untuk mengendalikan emosi. 

Namun, tolak ukur dewasa juga dapat berbeda dalam konteks pekerjaan, bisnis, atau hukum. Sebagai contoh, dalam hukum perdata di Indonesia, tolak ukur dewasa adalah seseorang yang telah mencapai usia 21 tahun, sedangkan dalam konteks bisnis, tolak ukur dewasa sering dikaitkan dengan kemampuan seseorang untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja yang ada dan memiliki inisiatif yang baik.

Terdapat beberapa tolok ukur kedewasaan yang sering digunakan, di antaranya:

  1. Kemampuan mengambil keputusan yang rasional dan bertanggung jawab atas tindakan yang diambil.
  2. Kemampuan untuk mengendalikan emosi dan mengekspresikan diri dengan sehat dan tepat.
  3. Sikap kritis dan terbuka terhadap cara pandang atau sudut pandang yang berbeda.
  4. Kematangan dalam pola pikir dan perilaku serta mampu menerima kritik dan belajar dari kesalahan.
  5. Kemampuan untuk beradaptasi pada situasi dan kondisi baru.
  6. Keberanian untuk mengambil risiko yang masuk akal.
  7. Kemampuan bertanggung jawab atas tugas atau tanggung jawab yang diberikan.
  8. Kemampuan untuk bekerja sama dan menghargai perbedaan.

Namun, tolok ukur kedewasaan dapat bervariasi bergantung pada konteks dan budaya di mana seseorang berada.

DISKON 50%

DEWASA ITU PILIHAN ATAU KEWAJIBAN?

Dewasa dapat dikatakan sebagai sebuah pilihan dan juga kewajiban, tergantung pada perspektif yang digunakan. Dalam konteks pilihan, seseorang memiliki kebebasan untuk memilih tindakan dan pengambilan keputusan yang tepat untuk dirinya, mencapai tujuan hidup dan meraih potensi terbaik dalam karir atau bidang lainnya.

Namun, dalam konteks kewajiban, kehidupan dewasa juga dianggap sebagai suatu tanggung jawab agar seseorang memiliki kapasitas untuk mengambil tindakan yang tepat dan bertanggung jawab atas tindakannya, sesuai dengan nilai-nilai moral yang dianut oleh masyarakat.

Oleh karena itu, seringkali masyarakat memandang kedewasaan sebagai suatu kewajiban untuk menciptakan tingkat kesiapan mental dan emosional yang akan membantu seseorang mengambil tindakan yang efektif dan mempertahankan nilai yang tepat. Namun, pada akhirnya, apakah dewasa dianggap sebagai pilihan atau kewajiban, tergantung pada sudut pandang yang digunakan oleh masing-masing individu.

Posting Komentar

0 Komentar